Ahok Telepon Haji Lulung, Ini Percakapannya
Jakarta - Wagub DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menerima aspirasi dan masukan pendemo dari Rakyat Jahit Mulut Ahok (Rajjam). Ia juga menelepon Wakil Ketua DPRD Jakarta Haji Lulung dan sepakat bicara empat mata.
Ahok menghubungi Haji Lulung di sela-sela pertemuannya dengan pendemo 'pembela' PKL Tanah Abang di Gedung Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (29/7/2013). Percakapan Ahok dan Haji Lulung diperdengarkan keras menggunakan loudspeaker.
"Iya Pak Haji Lulung, saya Ahok," sapa Ahok yang mengenakan setelan jas.
Haji Lulung kemudian menjelaskan seputar kedatangan pendemo.
"Gini Pak Ahok, saya dikasih tahu mereka mau demo. Saya tidak suruh bergerak. Persoalannya mereka tersinggung karena mereka dengar soal omongan tentang saya nggak tahu tentang Perda," kata Lulung.
"Saya ingin Pak Ahok menyikapi UU Nomor 32/2004 tentang Wakil Gubernur dan norma menjalankan pemerintahan. Terlalu banyak komentar yang berkembang di luar," ujar Lulung.
"Iya kalau gitu kita nggak usah bicara terus. Kita ketemuan saja berdua," kata Ahok.
Haji Lulung memotong pembicaraan Ahok. "Jangan sampai institusi saya (DPRD-red) juga ngomong. Kalau Bapak sudah ngerti, itu kan Bapak ngomongin soal bego dan gila. Jadi saya bilang ke anak-anak silakan demo asal jangan rasis," ujar Lulung.
"Kalau rasis saya lawan sampai mati," kata Ahok dengan tegas dan mimik serius.
"Terima kasih sudah tidak rasis. Karena saya juga tidak suka dengan orang rasis," lanjut suami Veronika Tan ini. Suasana pertemuan hening.
"Bapak juga jaga omongannya jangan sembarangan bilang tolol. Jangan kayak gitu," kata Lulung.
"Iya iya. Saya tahu Jakarta memang lebih banyak orang pintar. Kita ketemu biar masalah selesai, tidak panjang, stop berargumen," kata Ahok.
"Iya. Oke," jawab Lulung.
Percakapan keduanya selesai. Pendemo lantas pamitan dan Ahok membagi-bagikan kartu nama.
"Kalau bicara tersinggung, saya tersinggung Bapak tadi ngomng keras, menyinggung saya. Saya dengar lho Pak," kata Ahok kepada pendemo yang sebelumnya meneriaki sebagai 'banci' dan 'Ahok ke laut saja' ini.
Pendemo hanya diam dan meninggalkan ruangan.
Jakarta - Wagub DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menerima aspirasi dan masukan pendemo dari Rakyat Jahit Mulut Ahok (Rajjam). Ia juga menelepon Wakil Ketua DPRD Jakarta Haji Lulung dan sepakat bicara empat mata.
Ahok menghubungi Haji Lulung di sela-sela pertemuannya dengan pendemo 'pembela' PKL Tanah Abang di Gedung Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (29/7/2013). Percakapan Ahok dan Haji Lulung diperdengarkan keras menggunakan loudspeaker.
"Iya Pak Haji Lulung, saya Ahok," sapa Ahok yang mengenakan setelan jas.
Haji Lulung kemudian menjelaskan seputar kedatangan pendemo.
"Gini Pak Ahok, saya dikasih tahu mereka mau demo. Saya tidak suruh bergerak. Persoalannya mereka tersinggung karena mereka dengar soal omongan tentang saya nggak tahu tentang Perda," kata Lulung.
"Saya ingin Pak Ahok menyikapi UU Nomor 32/2004 tentang Wakil Gubernur dan norma menjalankan pemerintahan. Terlalu banyak komentar yang berkembang di luar," ujar Lulung.
"Iya kalau gitu kita nggak usah bicara terus. Kita ketemuan saja berdua," kata Ahok.
Haji Lulung memotong pembicaraan Ahok. "Jangan sampai institusi saya (DPRD-red) juga ngomong. Kalau Bapak sudah ngerti, itu kan Bapak ngomongin soal bego dan gila. Jadi saya bilang ke anak-anak silakan demo asal jangan rasis," ujar Lulung.
"Kalau rasis saya lawan sampai mati," kata Ahok dengan tegas dan mimik serius.
"Terima kasih sudah tidak rasis. Karena saya juga tidak suka dengan orang rasis," lanjut suami Veronika Tan ini. Suasana pertemuan hening.
"Bapak juga jaga omongannya jangan sembarangan bilang tolol. Jangan kayak gitu," kata Lulung.
"Iya iya. Saya tahu Jakarta memang lebih banyak orang pintar. Kita ketemu biar masalah selesai, tidak panjang, stop berargumen," kata Ahok.
"Iya. Oke," jawab Lulung.
Percakapan keduanya selesai. Pendemo lantas pamitan dan Ahok membagi-bagikan kartu nama.
"Kalau bicara tersinggung, saya tersinggung Bapak tadi ngomng keras, menyinggung saya. Saya dengar lho Pak," kata Ahok kepada pendemo yang sebelumnya meneriaki sebagai 'banci' dan 'Ahok ke laut saja' ini.
Pendemo hanya diam dan meninggalkan ruangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Fast respon 0857 8164 3710 or azihack@gmail.com